Laman

Rabu, 04 November 2015

Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Lumajang

BUDAYA DI LUMAJANG

Kesenian Khas Lumajang (Jaran Kencak, Tari Topeng Kaliwungu, dan Tari Glipang Lumajang)

      Lumajang sebagai daerah yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah dari Kerajaan Lamajang tentunya menyimpan sebuah kesenian yang menjadi khas dari Lumajang. Ada beberapa kesenian yang dimiliki oleh Lumajang. Kesenian ini pula yang menemani peristiwa dan cerita sejarah di Lumajang. Pada postingan kali ini saya akan menampilkan 3 kesenian yang dimiliki oleh Lumajang, yaitu ada Jaran Kencak, Tari Topeng Kaliwungu, dan Tari Glipang Lumajang.
             Dibawah ini akan saya jabarkan mengenai kesenian yang sudah disebutkan di atas.



JARAN KENCAK
Jaran Kencak adalah kesenian tradisional khas Lumajang. Konon kesenian ini lahir pada masa Arya Wiraraja yang memerintah Kerajaan Lamajang (sekarang berada di Desa Biting, Sukodono, Lumajang) yang wilayahnya meliputi Tapal Kuda dan Madura.
Diyakini, orang yang pertama kali menciptakan kesenian ini bernama Klabisajeh, seorang pertapa suci yang tinggal di lereng Gunung Lemongan. Berkat kesaktiannya Klabisajeh bisa membuat kuda liar tunduk dan pandai menari sehingga jadilah Jaran Kencak; Jaran artinya Kuda, Kencak artinya Menari. "Jadi Jaran kencak pantas sebagai kesenian khas Lumajang," ujar A'ak Abdullah Al Kudus.
Pada jamannya, kesenian ini adalah bentuk-bentuk ekspresi suka cita masyarakat dari sebuah wilayah yang makmur sejahtera; gemah ripah loh jinawi. Ada juga yang menyebutkan bahwa kesenian ini sebagai bentuk penghormatan kepada kuda kesayangan Ranggalawe putra dari Arya Wiraraja yang bernama Nila Ambhara yang terkenal sebagai kuda paling tangguh dan pintar pada jaman itu.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe merupakan raja yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Akhirnya saat Lamajang diserah musuh, kerajaan di Bima mengirimkan bantuan balatentaranya pasukan berkuda yang dijelaskan dalam kronik cina. "Dalam catatan cina, Lamajang Wirabhumi adalah yang makmur dan sejahtera, maju dalam bisang sosial, ekonomi dan pembangunan," ujar Rida Fitrai, novelis Sejarah Lumajang.
TARI TOPENG KALIWUNGU
Tari Topeng Khas Kaliwungu, masih lestari sampai sekarang, orang yang berpengaruh terhadap lahirnya tari Topeng di Kaliwungi adalah Alm. Senemo, Seorang seniman asal kaliwungu yang hingga akhir khayatnya yang selalu berkomitmen mengembangkan dan melestraikan tradisi seni budaya asli Lumajang. beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dari Gubenrnur Jawa Timur sebagai seniman Jawa Timur.
Tari topeng Kaliwungu ini berangkat dari pertunjukan wayang topeng yang ada di desa Kaliwungu Kabupaten Lumajang. Tarian topeng ini pada mulanya sebagai bagian dari pertunjukan sandur di Lumajang, terutama ditampikan pada bagian awal. Bagian dari penyajian yang umumnya digunakan untuk mengawali pertunjukan tersebut diangkat sebagai tarian lepas dengan nema Topeng Kaliwungu
Gerakan Tarian ini menggambaran perpindahan Arya Wiraraja raja Kerajaan Lamajang dari Sumenep ke Lamajang, gerakan yang tegas khas madura kemudian juga ada gerakan-gerakan yang lembut khas jawa. Memang tidak mudah karena tari topeng berkultur Madura yang diiringi dengan alat musik, kenong telok ini untuk bisa bertahan lama. Selain sulitnya masyarakat Madura meninggalkan tradisi ini tetapi di desa Kaliwungu Kecamatan Tempeh yang nota bene sebagian besar tinggal suku Madura, seni Tari Topeng Khas Kaliwungu sampai kini masih dipertahankan dan dilestarikan.
TARI GLIPANG LUMAJANG
Ketipung Lanang, Ketipung Wedok, Iringi Tari Glipang Kesenian Glipang menjadi tradisi turun temurun. Konon, tarian ada sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Meskipun dibawah tekanan dan penjajahan, masyarakat masih bisa menghibur diri dengan permainan alat musik sederhana untuk mengiringi gerak gertk penarinya. Biasanya, tarian Glipang yang diyakini berasal dari Lumajang ini, biasanya dimainkan 5 penari laki laki. Mereka melakukan gerakan perpaduan pencak silat dan gerak sholawat yang biasanya diiringi dengan Jidor (alat musik yang digunakan di mushola).
Dengan perpaduan alat musik lainnya, seperti terbangan, ketipung lanang, ketipung wedok, para penari tampil enerjik menyesuaikan dengan iringan musiknya. Sedangkan Syair lagunya di ambil dari surat berjanjen dan selain untuk hiburan, tarian Glipang digunakan untuk sarana penyebaran agama Islam
Di Lumajang, tarian Glipang masih cukup diminati masyarakat. Bahkan, sejumlah kelompok sendra tari, masih tetap melestarikan kesenian Glipang ini.
Mereka tidak hanya mengajarkan ke para siswanya, tetapi sering pula diundang sekolah – sekolah untuk memperkenalkan Glipang kepada kalangan pelajar Hanya saja, harus diakui eksistensi Tari Glipang sendiri perlu mendapat dukungan pemerintah, sehingga kesenian khas Glipang Lumajang tidak sampai hilang ditelan bumi.
Syukur, kalau kemudian tarian ini menjadi materi ekstrakurikuler yang diterapkan di sekolah-sekolah sehingga kedepan kelestariannya tetap terjaga.
 Sumber


5 MAKANAN KHAS LUMAJANG


Pernahkah anda berkunjung ke lumajang? Di Lumajang ini dikenal dengan sebutan kota Pisang dan memang pisang merupakan buah yang banyak terdapat di Lumajang.

Berbagai macam jenis pisang banyak dijual di pasar, dengan anekaragam pisang di sana namun tentunya ada yang spesial lo yaitu pisang agung. Pisang agung yang merupakan pisang andalan Lumajang ini biasa dipanen dari perkebunan di Kecamatan Senduro. Mengenai makanan khas berikut adalah makanan khas lumajang yang terkenal :

1.  Pisang Agung
Makanan Khas Lumajang Yang Terkenal
Pisang agung merupakan makanan khas lumajang yang popular, pisang yang dimaksud itu bukan sekedar pisang biasa lo Melainkan, Pisang Agung yang bentuk dan ukurannya memang seperti tanduk yanga bentuknya sangat panjang. Ukurannya bisa mencapai 2 atau 3 kali lebih panjang  jika dibandingkan ukuran pisang biasa.
2. Lupis Lumajang
5 Makanan Khas Lumajang Yang Terkenal
Lupis ini terbuat dari beras ketan yang kemudian direbus dalam waktu lama. Untuk pembuatannya mirip seperti  lontong. Makanan ini ketika dimakan  menimbulkan kesan kenyal-kenyal di lidah. Lupis biasanaya juga dipadukan dengan tambahan cenil, klepon dan apem.
3. Lontong Petis
Makanan Khas Lumajang Yang Terkenal
Lontong petis ini merupakan makanan seperti lontong, ketupat, dan lepet, makanan khas lumajang yang berbentuk prisma ini biasanya dai sajikan dengan sayur daging ayam, telur, tahu, kentang diolah menjadi satu. untuk tambahanya yaitu petis.
4. Pecel Telo
Pecel telo khas lumajang jawa timur ini meru pakan makanan yang terbuat dari sayur-sayuran atau jantung pisang, semanggi, genjer, kacang panjang dan kecambah, yang kemudian diberi bumbu yang bahan bakunya dari ubi jalar.
5. Bledus Khas Lumajang
Makanan Khas Lumajang Yang Terkenal
Bledus ini adalah makanan yang terbuat dari jagung pipil kering kemudian direndam semalaman, terakhir bledus ini direbus dalam waktu yang lama,. biasanya dalam penyajianya dengan ditabur kelapa parut.
Sumber

CIRI KHAS LUMAJANG
Gunung Semeru

lumajang 

Gunung Semeru, adalah sebuah gunung berapi tertinggi di Jawa Timur dan kedua tertinggi se Jawa, tepatnya terletak di Kabupaten Lumajang. Gunung Semeru memiliki ketinggian 3,676 meter di atas permukaan laut dan juga dikenal sebagai Mahameru atau Gunung Agung. Nama Semeru berasal dari mitos Hindu-Buddha, yaitu gunung Meru atau Semeru, yang merupakan tempat tinggal para dewa.

Gunung Semeru merupakan gunung berapi yang masih sangat aktif dan setiap lebih kurang 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir. Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayet-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.

Flora yang hidup di Semeru bervariasi, namun sebagian besar didominasi oleh pohon pinus, akasia dan jamuju. Ada juga anggrek Edelweis dan endemik yang dapat ditemukan disekitar puncak Semeru. Sementara, ada juga beberapa fauna yang dapat ditemukan seperti, macan, monyet daun, musang, rusa, tikus hutan dan banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar